Jumat, 29 Maret 2013

TUHAN YANG SEBENARNYA



Ust.Hefni Zain

Seorang Kyai menjelaskan bahwa Tuhan adalah maha pengasih, maha penyayang, mempunyai 20 sifat wajib dan mempunyai 99 nama.
Santrinya yang cerdas mengkritik, pak Kyai, katanya Tuhan itu absolut dan tidak terbatas, bagaimana mungkin yang tak terbatas didefinisikan sebagai begini dan begitu ? bagaimana mungkin yang tak terbatas digambarkan dengan kata kata manusia yang sangat terbatas ? bukankah setiap pendefinisian berarti reduksi dan simplifikasi ?
Ketahuilah pak Kyai, bahwa Tuhan dalam konsep, ide atau gagasan kita sesungguhnya bukan Tuhan yang sebenarnya, Sebab Tuhan yang sebenarnya berada diluar konsep dan ide manusia. Tuhan dalam konsep dan ide adalah Tuhan yang kita ciptakan sendiri dalam benak dan krangkeng fikir kita, Tuhan yang sebenarnya sesungguhnya tidak dapat diungkap dengan kata kata, sebab tidak ada satu bahasa atau kata apapun yang representatif menggambarkan Tuhan yang sebenarnya.
Dari mana kamu  tahu itu semua,  rasanya aku tak pernah mengajarkan yang seperti itu padamu….guman sang kyai, heran…


KEKUASAAN BAGI KAUM  SUFI

Suatu saat Kholifah al Mantsur bermaksud mengangkat seorang Qodi, Lalu diincarlah empat  ulama’ besar yang hidup dimasa tersebut,  yakni : Abu Hanifah,  Sofyan Tsauri, Mis’ar bin Qidam dan Syuraih. Merekapun dipanggil ke istana.  Sebelum berangkat, keempat ulama’ tersebut  sepakat untuk menolak permintaan kholifah, tetapi mesti dengan cara yang tidak menyinggung perasaan Beliau, sebab  bila sampai menyinggung perasaan Kholifah, pasti resikonya akan sangat besar. Memang Kholifah Al Mantsur terkenal sebagai penguasa yang sangat keras. Lalu  keempat ulama’  itu menyusun cara masing masing  guna menghindari kekuasaan yang ditawarkan sang Kholifah.
Sofyan Tsauri memilih melarikan diri ke luar negeri, berangkat diam diam di malam buta meninggalkan keluarga dan tanah airnya untuk  dapat menghindari sebuah jabatan.  Mis’ar  bin  Qidam berpura pura gila, dengan pakaian dan sikap yang aneh ia tampil kemuka menyalami Kholifah  seraya berkata : Wahai  Kholifah.... Bagaimana kabarmu dan kabar anak anakmu serta hewan ternak piaraanmu? Mis’ar mengatakan hal itu tanpa sopan santun sedikitpun, ia menampakkan bahwa perbuatannya itu dilakukan diluar kesadarannya. “Keluarkan orang ini !  ia tidak waras”,  kata Kholifah.
Lalu  al Mantsur berkata pada Abu Hanifah, Karena Sofyan Tsauri melarikan diri dan Mi’tsar mengalami gangguan jiwa, maka Engkaulah yang harus menjadi qodi,! Abu hanifah menjawab.  Wahai Amirul Mukminin…, Aku hanya orang Persi  bukan  orang Arab. Peminpin arab tidak akan menerima keputusan qodi seperti Aku. Karena itu jangan Aku. 
Kholifah berkata, jabatan ini tidak ada hubungannya dengan garis keturunan atau etnis,  yang  dibutuhkan  adalah keahlian  dan  profesionalitasmu. Engkaulah Ulama’ paling terkemuka di wilayah kekuasaanku saat ini.  Abu Hanifah tetap mempertahankan alasannya  dan mengatakan bahwa dirinya tidak pantas untuk jabatan yang agung itu.  Kholifah dengan nada kesal berkata : alasanmu hanyalah kebohonan untuk menutupi ketidak sediaanmu. Abu Hanifah berkata, jika Engkau menganggapku pembohong, maka tidak dibenarkan jabatan qodi dipercayakan kepada seseorang pembohong atau seseorang yang engkau anggap pembohong. Al hasil Abu hanifah berhasil mengelak dari jabatan tersebut dan dengan cepat segera pergi dari tempat itu.
Kini tinggal  Syuraih. Jika demikian kata Kholifah, tidak ada alternatif Iain, Syuraih harus mau menduduki jabatan tersebut. Syuraih menyampaikan beberapa alasan keberatan, sambil berharap ia dapat keluar dari jabatan kekuasaan yang ditawarkan Kholifah. Tetapi Kholifah mulai hilang kesabaran, lalu menggunakan kekerasan, dia memaksa Syuraih .
Engkau hanya ada dua pilihan : bersedia menjadi qadi atau kupenggal kepalamu. Syuraih dihadapkan pada dua pilihan yang sangat dilematis. Dengan sangat terpaksa Syuraih bersedia menerima jabatan tinggi tersebut. Sejak itu,  Abu Hanifah, Sofyan Tsauri dan Mis’ar bin qidam tidak pernah lagi berbicara kepada Syuraih sepatah katapun dan tak pernah mengunjunginya hingga kematian mereka.
Demikianlah, bagaimana para ulama’ besar  terdahulu berusaha menolak jabatan tinggi di pusat kekuasaan. Mereka bersedia melakukan apa saja demi menjauhi kekuasaan dan pemerintahan.  Kok beda ya dengan ulama sekarang ? Iya sih sufinya juga beda, sekarang SUFI itu adalah Suka Film India...

CARA EFEKTIF MENGHALAU SYETAN.
Suatu hari Fariduddin Attar ditanya orang tua tak dikenal, hai Attar bagaimana cara anda menghalau syetan? Saya akan melawan setiap bujuk rayunya, jawab Attar singkat. Jika kawanan syetan turus menbujukmu dari segala arah, apa yang akan kau lakukan? Aku akan tetap melawannya hingga titik darah yang penghabisan.
Lalu kapan kau beribadah kepada Allah dan berbakti untuk kemanusiaan bila waktumu dihabiskan untuk terus melawan syetan yang menggodamu dari segala arah dan segala waktu?  Attar bingung, menurutmu apa yang harus aku lakukan . tanya Attar ?
Orang tua berkata, bila kau seorang gembala dengan domba yang banyak, lalu datang seringala ganas menyerang dombamu dari segenap arah, dengan caramu yang tadi, selain engkau akan kehabisan waktu, juga kau tidak akan mempu menghalau semua srigala itu. Cara yang paling efektif adalah : engkau mohon kepada pemilik srigala itu agar segera memerintahkan srigala piaraannya tidak menyerang dombamu. beres kan !

SUMBANGAN IBLIS

Para Malaikat bertanya kepada kawanan iblis, kenapa kalian tidak mematuhi perintah Tuhan untuk sujud kepada adam ? kami melakukannya untuk  memelihara hukum alam Tuhan, jawab mereka.. Maksudnya gimana selidik malaikat ? Iblis yang paling senior menjelaskan: Tuhan telah menciptakan segala sesuatu berpasang pasangan, itu hukum alam Tuhan, Artinya, bila ada kebaikan pasti ada keburukan, sama seperti bila ada sorga pasti ada neraka, ada malaikat ridwan juga ada malaikat malik, ada siang ada malam, ada pria ada wanita, ada tinggi ada rendah dan begitu seterusnya.
Seandainya kami bersujud pada Adam, maka pasti yang ada hanya kebaikan, ini bisa merusak hukum alam Tuhan. Lalu apa tugas  dan keberadaan malaikat malik, bila tak ada satupun mahluk yang  menghuni neraka ? singkatnya, sesuatu disebut baik karena ada perbandingan yang disebut buruk. Bila salah satu tiada maka berarti semuanya tiada.  Itulah sumbangan terbesar kami, kami rela dijadikan tumbal sebagai simbol nigatif, demi mempertahankan metabolesme hukum alam Tuhan.

SYETAN   IKUT   ZIKIR

Suatu saat seorang murid mengeluh pada  gurunya, wahai guruku, berilah saya nasehat,  saya sudah sholat malam sekian lama, tetapi tidak berhasil khusu’, saya sudah lima kali naik haji tetapi tak kuasa menahan godaan syetan untuk berbuat mungkarat,  saya juga telah banyak membaca dzikir, tetapi syetan tetap saja menggodaku ? 
Sang guru berkata bila kamu  di pinggir jalan, lalu ada anjing  mengganggumu dan kamu  membentaknya, mungkin anjing itu akan lari.  Tetapi bila disekitar kamu terdapat  banyak  tulang tulang makanan anjing, maka anjing itu tidak akan pergi walau kamu telah membentaknya. Kalaupun dia pergi, paling hanya sebentar dan kemudian mengintai lagi menunggu kamu lengah.
Artinya, dzikir kamu itu seperti sebuah gertakan terhadap syetan, zikir baru efektif bila hati kamu bersih dari makanan syetan, tetapi jika hati kamu masih penuh dari berbagai jenis makanan syetan, zikir sebanyak apapun tidak akan sanggup mengatasirnya, bahkan bisa bisa syetan akan ikut berzikir dalam hati kamu.
Karena itu jika  ingin dzikirmu mempunyai daya dan kekuatan, sebelumnya kamu harus membersihkan hatimu dari berbagai jenis makanan syetan.

JELEK TAPI PINTAR

Al kisah disebuah dusun terpencil hidup seorang filosuf bernama Tauhidi, ia berwajah jelek tetapi pintar, ia tidak memiliki keindahan lahiriyah  tetapi kaya keindahan bathiniyah.
Suatu hari seorang cewek cantik  tetapi bodoh takjub dan tergila gila kepadanya, tetapi Tauhidi tidak takjub kepada kecantikan cewek itu. Memang ketika selera seseorang  sudah sampai pada keindahan bathiniyah, keindahan lahiriyah menjadi tidak menarik.
Cewek itu datang kepada Tauhidi menawarkan dirinya dengan mengatakan “ Mas…I have a very good idea, bagaimana kalau kita menikah ? dengan bersatunya saya dan kamu,  kelak akan lahir anak kita  secantik saya dan sepintar kamu, mari kita gabungkan dua jenis keindahan kita, ucap si cewek penuh harap !
Tanpa diduga, si Tauhidi menolaknya dengan mengatakan “tidak, saya malah takut kelak anak kita akan sejelek saya dan sebodoh kamu”.




Tidak ada komentar: