Selasa, 07 Mei 2013

KIAT MENGHADAPI LIKU-LIKU KEHIDUPAN



          Oleh Ust. Hefni Zain.
Di dalam mengarungi samudra kehidupan, kita semua pasti menghadapi  berbagai macam kajadian, ada kejadian yang menyenangkan, tetapi ada pula kejadian yang mungkin menyakitkan. Memang di dalam kehidupan, tidak semua harapan menjadi kenyataan. Tidak sedikit peristiwa yang jauh berbeda dengan impian  kita. Tapi  sebagai orang  yang beriman, kita tidak boleh berputus asa, sebab semua keputusan Allah swt harus  kita yakini sebagai yang terbaik buat kita, apapun bentuk dan ragamnya.
Allah  swt menegaskan dalam Al-Qur’an, yang artinya : Tidak ada satupun kejadian yang  menimpa di bumi atau yang menimpa kita semua melainkan telah tertulis di Lauhil mahfuzh jauh sebelum kita dilahirkani.  Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.. (Qs. Al-Hadid, 22)
Allah adalah zat yang maha bijaksana (al-hakim) oleh karena itu Allah tidak menetapkan sesuatu pada hamba-Nya kecuali di balik itu ada hikmahnya. Dialah yang mengetahui secara pasti apa yang baik dan buruk bagi para hamba-Nya. Keyakinan seperti ini penting, karena akan mengantarkan sseseorang untuk memiliki kesipapan jiwa raga menerima apa pun yang mungkin menimpanya di kemudian hari.
Hidup ini hakekatnya adalah ujian, semua kita akan diuji oleh Allah dan tidak ada satupun diantara kita yang tidak diujinya. Ada yang diiuji dangan harta dan kekayaanya, ada pula yang diuji dengan kemiskinan dan kemelaratannya. Ada yang diuji dengan kesuksesannya, ada pula yang diuji dg kegagalannya, Ada yang diuji dalam sehatnya ada pula yang diuji dalam sakitnya. Yang sibuk diuji, yang nganggur juga diuji.  Ada yang diuji dengan jabatan dan pupolaritasnya, ada pula yang diuji dengan ketidak terkenalannya. Ada yang di uji dengan anak-anaknya, keluarganya, familinya atau tetangganya.  Disampaikan dalam Alqur’an, yang artinya : Sesungguhnya harta-hartamu dan anak-anakmu adalah fitnah (ujian) bagimu.

Bagaimana menghadapi berbagai ujian tersebut ?

Islam mengajarkan :
1.        Bersikap Sabar terhadap semua ujian dari Allah swt
Dalam Al-Qur’an disebutkan : Kamu sungguh akan diuji dg hartamu dan dirimu.  kamu juga akan diuji dg berbagai macam gangguan yg menyakitkan hati tetapi jika kamu bersabar dan bertakwa, Maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang  diutamakan.
      Orang yang sabar, akan tahu persis bahwa apa yang disukainya belum tentu baik baginya, dan apa yang tidak disukainya belum tentu buruk baginya. Ia faham betul bahwa manusia hanya dapat berusaha, Allah yang menentukan segalanya, Insanu bit-tafkir Wallohu bit Taqdir

2.        Bertawakkal sepenuhnya kepada Allah swt
Ditegaskan dalam Al-Qur’an, yang artinya "Sekali-kali suatu kejadian tidak akan menimpa kami melainkan telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang  beriman  bertawakkal."
Pada ayat lain disampaikan : Dan sungguh  akan kami berikan cobaan kepada kalian dengan sedikit kecemasan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah buahan, dan berilah kabar gembira  kepada orang orang yang sabar, yaitu orang orang yang bila ditimpa musibah mereka mengucapkan sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah  dan kami kembali kepada Allah”. (Qs.2 : 155-156).

3.        Bersyukur kepada Allah swt
Sejatinya semua kejadian yang menimpa manusia memiliki tiga makna, bisa sebagai peringatan atas prilaku manusia, bisa sebagai ujian atas keimanan mereka dan bisa sebagai hukuman. Ketiga-tiganya perlu disyukuri
Sebagai peringatan, tentu harus disyukuri, sebab dengan peringatan berarti Allah masih sayang pada kita. Kita diperingati agar kita kembali pada jalan yang benar . Allah swt menegaskan : Telah tampak kerusakan di daratan dan di lautan disebabkan perbuatan manusia, (lalu Allah peringatkan mereka) supaya mereka merasakan sebagian akibat dari perbuatan mereka, shg mereka menyadari dan  kembali  pada jalan yang benar.
Coba kalau Allah tidak sayang pada kita, mungkin kita dibiarkan tersesat dan terus tersesat hingga tak mungkin lagi menemukan jalan kembali pada prilaku yang sebenarnya,  lalu Allah menurunkan balasanNya yang membuat kita menyesal untuk selamanya.
Sebagai ujian, juga harus disyukuri, sebab Allah  bermaksud mengukur tingkat keberimanan kita. Disampaikan dalam Al-Qur’an : Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi ?. (Qs.29 : 2-3)
Dengan ujian itu, kita beruntung, karena sesungguhnya kita sedang dipromosikan untuk naik derajat ke jenjang yang lebih tinggi.
Sebagai hukuman, juga harus disyukuri, sebab   hukuman adalah cara untuk menebus dan memperbaiki kesalahan yang kita perbuat. Dengan hukuman berarti  Allah swt masih memberikan waktu dan kesempatan kepada kita untuk menebus dan memperbaiki kesalahan yang terlanjur kita lakukan.
Kita beruntung hukuman itu diberikan disini, sebab betapapun sulit dan sakitnya hukuman di dunia ini, masih ada tempat untuk mencari perlindungan, masih banyak teman yang dapat membantu dan banyak saudara yang dapat menolong.  Tetapi jika hukuman itu diberikan di akherat, siapa yang akan menolong kita?, sungguh tidak ada yang dapat menolong kita selain amal kita sendiri.
Karenanya, orang yang dalam hidupnya selalu mengalami ujian, pada hakekatnya merupakan suatu keberuntungan baginya, apalagi jika sebelumnya ia acapkali melupakan Allah karena terlalu sibuk memburu  kekayaan, kekuasaan dan pernik-pernik dunia lainnya
Intinya, semua peristiwa, apakah menyenangkan atau menyakitkan, apakah membuat kita bahagia atau menderita, sejatinya harus tetap bersabar dan bersyukur, sebab yang pasti bahwa dibalik ujian pasti tersimpan rencana Allah untuk kebaikan kita di masa depan.

Tidak ada komentar: